Selasa, 23 Februari 2010

KAYU TERAS DAN KAYU GUBAL


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kayu gubal merupakan bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.
Kayu teras merupakan kayu yamg terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan hidup pada lingkaran kayu gbal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnyaberisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu, kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstrak, yang memberi keawetan kepada kayu tersebut, membuaat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
Pohon memiliki lingkaran tahunan. Lingkaran tahunan merupakan batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangan serangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis-jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropik, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.

Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menghitung persentasi kayu gubal dan kayu teras.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempatpenimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya. Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap dari pada kayu gubal karena adanya kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya. Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu teras secara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsi untuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya kandungan zar ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu, perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatu peningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya (Pandit, 1996).


























METODOLOGI PERCOBAAN
Waktu dan Tempat Percobaan
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum “Persentase Kayu Gubal dan Kayu Teras” adalah di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan pada pukul 12.00 WIB sampai selesai Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan adalah:
Sampel kayu sebanyak 15 sampel

Adapun alat yang digunakan adalah:
Plastik transparansi sebagai tempat penggambaran penampang kayu
Kertas milimeter untuk menghitung luas kayu
Pulpen OHP untuk menggambar bentuk penampang kayu
Penggaris untuk menggaris
Kalkulator sebagai alat bantu menghitung

Prosedur Percobaan
Diamati penampang melintang pada tiap sampel (sisi atas dan sisi bawah)
Diletakkan plastik transparansi pada penampang melintang dan digambar bentuk penampang melintangnya
Dihitung luas penampang kayu secara keseluruhan dengan menggunakan kertas milimeter blok
Dihitung luas penampang kayu teras dengan kertas milimeter blok
Dihitung:
% kayu teras : Luas kayu teras x 100 %
Luas kayu keseluruhan
% kayu gubal : 100 % - % kayu teras


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun hasil yang diperoleh, dapat dilihat dalam tabulasi data di bawah ini:
Tabel 18.1 persen gubal dan teras
SampelLuas keseluruhan (mm2)Luas kayu teras (mm2)% kayu teras% kayu gubal12Rata-rata12Rata-rata113300140301366540004700435031,83 %68,17 %224300143001930043002850357518,52 %81,48 %368007020692514001700155022,38 %77,62 %41587012600142354007305653,96 %96,04 %513210128201301529303320312524,01 %75,99 %612680126801268034203480345027,20 %72,80 %731550248502820035502320293510,40 %98,60 %817310170901723032702490288016,71 %83,29 %920772196302020144823830415620,87 %79,43 %1018170223802027523302680250512,35 %87,65 %11343202355033450745011350940028,10 %71,90 %1214900175001620083003200575035,49 %64,51 %131720037200272001900270023008,45 %91,55 %1422500165001950040004600430022,05 %77,95 %1512380123001234031303430328026,58 %73,42 %

Pembahasan
Pada praktikum anatomi kayu yang telah dilakukan dapat diketahui sifat – sifat kasar kayu yaitu kayu gubal dan kayu teras sebagai pembantu dalam pengenalan kayu. Untuk pengujian formasi kayu gubal dan kayu teras di dalam batang pohon sering dapat terlihat oleh adanya perbedaan warna dimana pada umumnya kayu teras lebih gelap dibandingkan kayu gubal. Hal ini dinyatakan oleh Haygreen dan Bowyer (1982).
Perubahan kayu teras menjadi kayu gubal disertai pembentukan substansi organik yang bermacam – macam yang dikenal dengan zat ekstraktif terutama pada kayu daun lebar pembentukan tilosis juga terjadi pada vesel cell.
Kayu gubal adalah bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel – sel yang masih hidup yang terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat – zat makanan. Sedangkan kayu teras mulai dibentuk pada riap tumbuh tertua yaitu pada daerah di dekat empelur. Kayu teras terdiri dari sel – sel yang dibentuk melalui perubahan – perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal di bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan. Ruang pada kayu teras mengandung berbagai macam zat yang memberi warna gelap.
Kayu teras selalu terdapat pada semua pohon pada umur tertentu dan memiliki keawetan yang tinggi, hal ini disebabkan oleh adanya zat yagn bersifat toxic dalam zat ekstraktif. Namun pada umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan kayu terasnya. Begitu juga dengan persen kayu gubal lebih tinggi daripada persen kayu teras. Ketebalan kayu tergantung kepada jenis kayunya. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya.
Jumlah relatif kayu teras dengan kayu gubal di dalam pohon berbeda – beda menurut jenis pohon, umur, dan keadaan lingkungan pertumbuhan. Pada umumnya kayu gubal lebih terang daripada kayu teras walaupun kayu teras berada pada bagian dalam (empulur). Kayu teras mempunyai warna yang lebih gelap yang terletak pada bagian pusat bagian dalam batang pohon, sedangkan kayu gubal memperlihatkan warna yang lebih terang dan terletak pada bagian sebelah luar batang pohon. Perbedaan kayu teras terhadap kayu gubal terletak pada fungsi jaringannya. Dengan bertambahnya diameter pohon yang disebabkan karena pertumbuhan riap – riap tumbuh, maka yang tertua secara bertahap akan menghentikan pertisipasinya dalam proses fisiologis yaitu penyalur makanan dan penyimpan bahan makanan akan tetapi hanya sebagai pemberi tenaga mekanik untuk berdiri tegaknya batang pohon.




















KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tidak selamanya kayu teras lebih kecil dari kayu gubal
Kayu teras berwarna lebih gelaqp dari kayu gubal
Kayu teras terbentuk akibat penumpukan bahan makanan akibat zat ekstraktif dan tidak mengalami perkembangan lagi
Persen kayu teras terbesar terdapat pada sample 12, sedangkan yang terkecil terdapat pada sample 4
Persen kayu gubal terbesar terdapat pada sample 4, sedangkan yang terkecil terdapat pada sample 12
Persen kayu teras dan kayu gubal dihitung dengan rumus:
% kayu teras : Luas kayu teras x 100 %
Luas kayu keseluruhan
% kayu gubal : 100 % - % kayu teras

Saran
Diharapkan kepada para praktikan untuk lebih teliti dalam melakukan perhitungan agar data yang diperoleh semakin akurat


















DAFTAR PUSTAKA
Haygreen, J.G. and J.I. Bowyer. 1982. Forest Product and Wood Science: An Introduction. Iowa State University Press, Ames. USA.

Pandit, I.K.N. 1996. Anatomi, Pertumbuhan dan Kualitas Kayu. Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan.Program Pascasarjana IPB Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar