Selasa, 23 Februari 2010

ANGKA BENTUK


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum kita menentukan angka bentuk dari suatu pohon kita terlebih dahulu harus mengetahui diameter, tinggi, luas bidang dasar dan yang lainnya atau sering disebut juga dengan para meter pohon. Setelah itu kita baru menghitung volume dari pohon dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dibentuk terlebih dahulu sebelum perhitungan.
Disini kita menghitung volume pohon pada berbagai diameter tertentu yang telah ditentukan rumus yang digunakan juga berbeda-beda. Pengukuran diameter pohon dilakukan pada diameter setinggi dada, dari semua pohon yang kita jadikan sebagai sampel percobaan kita. Pada pengukuran ini, tiap jalur dengan jalur lain berbeda beda jumlah pohon yang diukur.
Perubahan diameter batang akan terjadi apabila kita mengukur batang pad berbagai ketinggian, jarang dijumpai adanya pohon yang sama ukuran diameter batang mulai dari atas sampai kebawah.
Untuk mengurangi kergaman absolut yang besar akibat adanya perbedaan ukuran batang dalam hal ini diameter dan tinggi atau panjang batang. Sebaiknya digunakan perubahan-prubahan relatif sehingga fungsi tapernya menjadi d1/D=(h1/H) atau d1/D=f (1-penjumlahan dari LBDS –LBDS setiap titik dari pangkal hingga ujung batang, maka volume batang dapat dihitung melalui fungsi tapernya. Apabila fungsi tapernya adalah d.k(h) maka Vc=1/4 R(d2) (Simon, 2007).
Angka bentuk batang didefenisikan sebagai perbandingan atau rasio antara volume batang yang sebenarnya dengan volume silinder yang memiliki tinggi atau panjang sama. Berdasarkan diameter yang digunakan untuk menghitung volume silindernya. Angka bentuk dibedakan atas:

  1. angka bentuk mutlak

  2. angka bentuk buatan

  3. angka bentuk normal
Angka bentuk mutlak adalah angka bentuk dimana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan diameter pada pangkal. Angka bentuk buatan adalah angka bentuk dimana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan diameter setinggi dada. Sedangkan angka bentuk normal adalah angka bentuk dimana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan diameter pada ketinggian 1/10 tinggi pohon. Oleh karena itu dbh biasa digunakn sebagai ciri diameter pohon, maka angka bentuk sering digunakan pun adalah angka bentuk buatan (Husch, 1987).
Taper adalah suatu istilah yang digunakan/yang menggambarkan bentuk batang yang meruncing. Dengan kata lain, taper menggambarkan pengurangan atau semakin kecilnya diameter batang dari pangkal hingga keujung. Taper merupakan resultante dimensi pohon yang disebabkan oleh dengan pertumbuhan tingggi dan diameter pohon (Anonim, 1990).

B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum dengan judul Penentuan Angka Bentuk adalah

  1. Untuk dapat membedakn LBDS pohon berdasarkan LBDS pohon berdasarkan hasil pengukuran diameter pohon

  2. Dapat menghitung dan menentukan volume kayu setelah dilakukan perhitungan LBDS pohon


























TINJAUAN PUSTAKA

Penaksiran volume pohon dari sampel lapangan dan tegakan dilakukan melalui pengukuran karateristik dari pohon terrsebut seperti diameter, tinggi dan tebal kulit. Dalam volume tegakan sangat penting dan diperlukan dalam pemanenan. Volume pohon merupakan fungsi dari tinggi dan diameter pohon (Simon, 2007).
Bentuk batang berkaitan dengan perubahan diameter batang karen perubahan tinggi pengukuran. Karena perbedaan diameter pada batang macam bentuk batang yaitu:

  1. Pada batang, bentuk neiloid

  2. Pada bagian tengah, bentuk silinders atau paraboloid
Bentuk slindris adalah bagian pohon yang mempunyai diameter sama antara bagian panjang dengan bagian ujung dari batang tersebut. Bentuk paraboloid berarti diameter ujung lebih kecil dengan perubahan yang melengkung ke arah poros pada bagian ujung batang.

  1. Pada bagian ujung (konus)
(Husch, 1987).
Biasanya bentuk batang yang berbeda-beda ini, volume tiap bentuk batang dapat ditaksir atau dihitung dengan rumus yang berbeda-beda pula. Rumus volume untuk ketiga macam masing-masing bentuk batang tersebut adalah sebagai berikut:
A. Bagian pangkal (neiloid):
V= πL/20 (D2+D3/2d1/2+Dd+D3/2+d2)
B. Bagian tengah (Parabolid)
V= πL/20 (D2+d2)
Untuk silindris berarti D=d
C. Bagian atas (konus)
V= πL/20 (D2+Dd+d2)
Dimana , (V)=volume batang, (L)= Panjang batang, (D)= Diameter batang bagian pangkal, (d) = diameter batang bagian ujung (Avery dan Bukhart, 1983).
Penampang melintang suatu batang pada umumnya tidak teraturseperti pada bentuk lingkaran. Dibagian pangkal pohon, bentuk penampang lintang tersebut bahkan sangat jauh berbeda dengan bentuk lingkaran. Ketidakteraturan bentuk batang dipangkal pohon ini disebabkan karena pengaruh arah angin yang tetap dan lereng. Adapula penelitian berpendapat bahwa bentuk batang menyerupai elips tersebut ada kaitannya dengan bidang maknetik bumi. Banayk pohon-pohon tropis yang memiliki akar banir atau akar papan, yang membuat penampang lintang pohon sama sekali tidak menyerupai lingkaran atau elips (Herwiyono, 2000).

Bentuk paenampang lintang bagian pangkal pohon yang cenderng eksentik itu maka dalam pengukuran diameter diambil pada setinggi dada, tidak lebih rendah dari itu. Bahkan untuk pohon-pohon berbanir, yang tingginya sering mencapai 2 meter atau lebih, pengukuran diameter harus dilakukan pada 20-25 cm diatas ujung banir. Untuk pohon-pohon yang tidak berbanir ternyata ada korelasi yang kuat antar diameter setinggi dada dengan volume batang ternyata ada kelemahan (Dephut, 1998).
Seperti diketahui, volume batas pohon beda dengan volume slindris oleh karena adanya faktor bentuk pohon. Bentuk pohon dapat ditunjukkan oleh:

  1. Bilangan bentuk

  2. Kolsien bentuk
Bilangan bentuk f diperoleh dengan membandingkan volume nyata batang pohon dengan volume silindris yang dihitung berdasarkan dari daimeter tertentu. Apabial diameter yang digunakan untuk menghitung volume silindris tersebut adalh diameter pangkal (Do) maka bilangan bentuk diperoleh Fo disebut sebagai bilangan bentuk tulen (Simon, 1987).
Diameter pangkal batang tidak lazim diukur dan baisa diukur dengan menggunakan dbh. Oleh karena itu bilangan bentuk murni atau tulen, rumus yang dapat dituliskan
Fo= V pohon/Volume silindris (Do)
Fb= V pohon/Volume silindris (Dbh)
Penaksiran volume pohoin yang masih berdiri dapat dipisahkan menjadi 4 cara yaitu:

  1. Penaksiran secara okuler

  2. penaksiran volume tegakan dengan persamaan dan tabel volume

  3. Penaksiran volume dengan mengukur batang pada berbagai ketinggian

  4. Penaksiran volume dengan model pohon
(Husch, 1987).
Apabila digunakan diameter setinggi dada, yang dimaksud dengan bidang dasar pohon adalah penampang lintang 1,3 meter dari permukaan tanah. Karena pada dasarnya bentuk pohon tidak persis bualat seperti lingkaran, maka digunakan caliper pengukuran diameter dilakukan dua kali, yaitu dengan arah pengukuran yang bersudut 900,dari dua kali pengukuran tersebut kemudian dihitung rata-rata untuk memperoleh ukuran–ukuran diameter yang digunakan (Herwiyono, 2000).
Oleh karena secara umum bentuk pohon berpariasi menurut jensi atau kelompok jenis dan dari satu lokasi kelokasi lainnya,maka dalam penyusunan perangkat pendugaan volume perlu memperhaitkan karateristik tersebut perangkat penduga volume pohon yang bersifat umum adalah unutk berbagai jenis dan lokasi hutan dapat menyebabkan hasil dugaan yang kurang telit, tidak akurat sehingga informasi masa tegakan yang dihasilkan bisa under atau estimate (Sutanto, 1986).
Perhitungan niali faktor bentuk dapat berbeda-beda bergantung pada diameter mana yang akan dipakai sebagai dasar pada umumnya dikenal ada tiga macam faktor bentuk yaitu:

  1. Faktor bentuk yaitu faktor bentuk yang didasarkan pada diameter pada pangkal pohon atau diameter setinggi dada, tetapi volume batang hanya dihitung bagian atas saja.

  2. Faktor bentuk nyata yaitu didasarkan pada diameter batang pada ketinggian tertentu, proporsional terhadap tinggi pohon.

  3. Faktor bentuk buatan yaitu didasarkan pada diameter setinggi dada, tetapi volume dihitung mulai dari pangkal pohon. Mempunyai kekurangn yang teoritis karena tidak dapat dibandingkan dengan faktor bentuk yang lain. Keunutungannya hanya mudah dalam pelaksanaan pengukurannya (Anonim, 1990).

























METODE PRAKTIKUM


Waktu dan Tempat
Adapun praktikum Ilmu Ukur Kayu yang berjudul “Pengukuran Angka Bentuk” ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 13 Maret 2009 pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Inventarisasi Hutan Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.


Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tegakan Hutan Tridharma sebagai objek percobaan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

  1. Phiband fungsi sebagai alat ukur diameter pohon

  2. Clinometer fungsi alat ukur tinggi pohon

  3. Pita ukur fungsi alat ukur diameter pohon

  4. Kalkulator, sebagi alat untuk menghitung hasil

  5. Alat tulis, sebagai alat untuk mencatat data.
Prosedur

  1. Praktikan menggunakan data diameter (phiband) dan data tinggi dan data tabel volume pohon sebagai volume silindris

  2. Praktikan menentukan volume pangkal, volume tengah dan volume ujung kemudian hasilnya dimasukkan ketabel 2.

  3. Praktikan mencari angka bentuk 1 dan hasilnya dimasukkan kedalam tabel 2.

  4. Praktikan mnetukan angka bentuk seluruh tegakan kemudian dimasukkan ke tabel 2.


Tabel 1. Tally Sheet pengukuran tinggi, Diameter dan LBDS
No. Pohon Volume Pangkal Voume Tengah Volume Ujung Volume Silindris Angka Bentuk
1









2









N













Tabel 2. Tally Sheet Pengukuran Angka Bentuk
NO
d1
d2
d3
d4
L
Vs
Vp
Vt
Vu
Angka bentuk
1










2










3

































HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari hasil pengukuran tingi, diameter dan lbds adalah :
Diameter Phiband (m)
Tinggi clinometer(m)
LBDS (m2)
0,250
7,400
0,049
0,240
12,000
0,045
0,250
13,000
0,049
0,247
12,000
0,048
0,243
10,000
0,046
0,300
10,000
0,071
0,210
12,000
0,035
0,320
13,000
0,080
0,351
15,000
0,097
0,245
14,000
0,047
0,358
15,000
0,101
0,340
12,000
0,091
0,353
13,000
0,098
0,298
16,000
0,070
0,326
15,000
0,083
0,269
18,000
0,057
0,230
14,200
0,042
0,415
12,000
0,135
0,255
20,000
0,051
0,294
18,000
0,068
0,272
20,000
0,058
0,216
18,000
0,037
0,214
13,000
0,036
0,415
15,200
0,135
0,395
15,000
0,122
0,214
15,000
0,036
0,232
20,000
0,042
0,284
20,000
0,063
0,422
19,000
0,140
0,250
19,000
0,049
0,350
19,000
0,096
0,429
16,000
0,144
0,315
12,000
0,078
0,204
15,000
0,033
0,225
15,000
0,040
0,213
15,000
0,036
0,244
14,000
0,047
0,215
14,400
0,036
0,293
16,000
0,067
0,350
16,000
0,096
0,410
15,000
0,132
0,300
15,000
0,071
0,435
13,000
0,149
0,230
16,000
0,042
0,310
14,000
0,075
0,215
12,000
0,036
0,427
16,000
0,143
0,272
18,000
0,058
0,203
18,000
0,032
0,293
13,000
0,067
0,222
12,000
0,039
0,333
13,000
0,087
0,333
11,000
0,087
0,305
14,800
0,073
0,264
12,000
0,055
0,303
16,000
0,072
0,338
16,000
0,090
0,217
13,000
0,037
0,292
15,000
0,067
0,275
15,000
0,059
0,347
17,000
0,095
0,247
20,000
0,048
0,235
19,000
0,043

No. Pohon
d1
d2
d3
d4
Tinggi Clino (m)
LBDS (m2)
L
Vs
p
Vp
Vt
Vu
AB
1,000
0,250
0,255
0,250
0,245
7,400
0,049
1,850
0,254
0,290
0,093
0,036
0,053
0,239
2,000
0,240
0,245
0,240
0,235
12,000
0,045
3,000
0,380
0,471
0,138
0,054
0,080
0,419
3,000
0,250
0,255
0,250
0,245
13,000
0,049
3,250
0,446
0,510
0,163
0,064
0,094
0,472
4,000
0,247
0,252
0,247
0,242
12,000
0,048
3,000
0,402
0,471
0,147
0,057
0,084
0,437
5,000
0,243
0,248
0,243
0,238
10,000
0,046
2,500
0,324
0,393
0,118
0,046
0,068
0,376
6,000
0,300
0,305
0,300
0,295
10,000
0,071
2,500
0,495
0,393
0,180
0,071
0,104
0,509
7,000
0,210
0,215
0,210
0,205
12,000
0,035
3,000
0,291
0,471
0,106
0,042
0,061
0,350
8,000
0,320
0,325
0,320
0,315
13,000
0,080
3,250
0,731
0,510
0,265
0,104
0,154
0,695
9,000
0,351
0,356
0,351
0,346
15,000
0,097
3,750
1,015
0,589
0,368
0,145
0,215
0,918
10,000
0,245
0,250
0,245
0,240
14,000
0,047
3,500
0,462
0,550
0,168
0,066
0,097
0,484

11,000
0,358
0,363
0,358
0,353
15,000
0,101
3,750
1,056
0,589
0,383
0,151
0,223
0,950
12,000
0,340
0,345
0,340
0,335
12,000
0,091
3,000
0,762
0,471
0,276
0,109
0,161
0,719
13,000
0,353
0,358
0,353
0,348
13,000
0,098
3,250
0,890
0,510
0,322
0,127
0,188
0,819
14,000
0,298
0,303
0,298
0,293
16,000
0,070
4,000
0,781
0,628
0,284
0,112
0,165
0,734
15,000
0,326
0,331
0,326
0,321
15,000
0,083
3,750
0,876
0,589
0,318
0,125
0,185
0,808
16,000
0,269
0,274
0,269
0,264
18,000
0,057
4,500
0,716
0,707
0,260
0,102
0,151
0,683
17,000
0,230
0,235
0,230
0,225
14,200
0,042
3,550
0,413
0,557
0,151
0,059
0,087
0,445
18,000
0,415
0,420
0,415
0,410
12,000
0,135
3,000
1,136
0,471
0,410
0,162
0,240
1,012
19,000
0,255
0,260
0,255
0,250
20,000
0,051
5,000
0,715
0,785
0,260
0,102
0,150
0,682
20,000
0,294
0,299
0,294
0,289
18,000
0,068
4,500
0,855
0,707
0,311
0,122
0,180
0,792
21,000
0,272
0,277
0,272
0,267
20,000
0,058
5,000
0,813
0,785
0,296
0,116
0,171
0,759
22,000
0,216
0,221
0,216
0,211
18,000
0,037
4,500
0,461
0,707
0,169
0,066
0,097
0,484
23,000
0,214
0,219
0,214
0,209
13,000
0,036
3,250
0,327
0,510
0,120
0,047
0,068
0,378
24,000
0,415
0,420
0,415
0,410
15,200
0,135
3,800
1,438
0,597
0,520
0,205
0,305
1,249
25,000
0,395
0,400
0,395
0,390
15,000
0,122
3,750
1,286
0,589
0,465
0,184
0,272
1,130
26,000
0,214
0,219
0,214
0,209
15,000
0,036
3,750
0,377
0,589
0,138
0,054
0,079
0,418
27,000
0,232
0,237
0,232
0,227
20,000
0,042
5,000
0,592
0,785
0,216
0,085
0,124
0,585
28,000
0,284
0,289
0,284
0,279
20,000
0,063
5,000
0,886
0,785
0,322
0,127
0,187
0,817
29,000
0,422
0,427
0,422
0,417
19,000
0,140
4,750
1,859
0,746
0,672
0,266
0,394
1,580
30,000
0,250
0,255
0,250
0,245
19,000
0,049
4,750
0,653
0,746
0,238
0,093
0,137
0,633
31,000
0,350
0,355
0,350
0,345
19,000
0,096
4,750
1,279
0,746
0,463
0,183
0,270
1,124
32,000
0,429
0,434
0,429
0,424
16,000
0,144
4,000
1,618
0,628
0,585
0,231
0,343
1,390
33,000
0,315
0,320
0,315
0,310
12,000
0,078
3,000
0,654
0,471
0,237
0,093
0,138
0,634
34,000
0,204
0,209
0,204
0,199
15,000
0,033
3,750
0,343
0,589
0,126
0,049
0,072
0,391
35,000
0,225
0,230
0,225
0,220
15,000
0,040
3,750
0,417
0,589
0,152
0,060
0,087
0,449
36,000
0,213
0,218
0,213
0,208
15,000
0,036
3,750
0,374
0,589
0,137
0,053
0,078
0,415
37,000
0,244
0,249
0,244
0,239
14,000
0,047
3,500
0,458
0,550
0,167
0,065
0,096
0,481
38,000
0,215
0,220
0,215
0,210
14,400
0,036
3,600
0,366
0,565
0,134
0,052
0,077
0,409
39,000
0,293
0,298
0,293
0,288
16,000
0,067
4,000
0,755
0,628
0,274
0,108
0,159
0,713
40,000
0,350
0,355
0,350
0,345
16,000
0,096
4,000
1,077
0,628
0,390
0,154
0,228
0,966
41,000
0,410
0,415
0,410
0,405
15,000
0,132
3,750
1,386
0,589
0,501
0,198
0,293
1,208
42,000
0,300
0,305
0,300
0,295
15,000
0,071
3,750
0,742
0,589
0,269
0,106
0,156
0,703
43,000
0,435
0,440
0,435
0,430
13,000
0,149
3,250
1,352
0,510
0,488
0,193
0,286
1,181
44,000
0,230
0,235
0,230
0,225
16,000
0,042
4,000
0,465
0,628
0,170
0,066
0,098
0,486
45,000
0,310
0,315
0,310
0,305
14,000
0,075
3,500
0,739
0,550
0,268
0,106
0,156
0,701
46,000
0,215
0,220
0,215
0,210
12,000
0,036
3,000
0,305
0,471
0,111
0,044
0,064
0,361
47,000
0,427
0,435
0,427
0,422
16,000
0,143
4,000
1,603
0,628
0,583
0,229
0,340
1,379
48,000
0,272
0,277
0,272
0,267
18,000
0,058
4,500
0,732
0,707
0,266
0,105
0,154
0,695
49,000
0,203
0,208
0,203
0,198
18,000
0,032
4,500
0,408
0,707
0,149
0,058
0,085
0,442
50,000
0,293
0,298
0,293
0,288
13,000
0,067
3,250
0,613
0,510
0,223
0,088
0,129
0,602
51,000
0,222
0,227
0,222
0,217
12,000
0,039
3,000
0,325
0,471
0,119
0,046
0,068
0,377
52,000
0,333
0,338
0,333
0,328
13,000
0,087
3,250
0,792
0,510
0,287
0,113
0,167
0,742
53,000
0,333
0,338
0,333
0,328
11,000
0,087
2,750
0,670
0,432
0,243
0,096
0,141
0,647
54,000
0,305
0,310
0,305
0,300
14,800
0,073
3,700
0,757
0,581
0,275
0,108
0,159
0,715
55,000
0,264
0,269
0,264
0,259
12,000
0,055
3,000
0,460
0,471
0,167
0,066
0,097
0,482
56
0,303
0,308
0,303
0,298
16,000
0,072
4,000
0,807
0,628
0,293
0,115
0,170
0,754
57
0,338
0,343
0,338
0,333
16,000
0,090
4,000
1,004
0,628
0,364
0,143
0,212
0,909
58
0,217
0,222
0,217
0,212
13,000
0,037
3,250
0,336
0,510
0,123
0,048
0,070
0,386
59
0,292
0,297
0,292
0,287
15,000
0,067
3,750
0,703
0,589
0,255
0,100
0,148
0,672
60
0,275
0,280
0,275
0,270
15,000
0,059
3,750
0,623
0,589
0,227
0,089
0,131
0,610
61
0,347
0,352
0,347
0,342
17,000
0,095
4,250
1,125
0,667
0,408
0,161
0,238
1,003
62
0,247
0,252
0,247
0,242
20,000
0,048
5,000
0,670
0,785
0,244
0,096
0,141
0,647
63
0,235
0,240
0,235
0,230
19,000
0,043
4,750
0,577
0,746
0,210
0,082
0,121
0,574













43,177













0,685


Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan bahwa jumlah pohon yang kami dapat dari pengukuran adalah 63 pohon, dengan angka bentuk yang diperoleh dari jumlah pohon seluruhnya adalah 43,177. Rata-rata angka bentuk seluruh pohon adalah 0,658. Dari hasil juga dapat diketahui bahwa semakin besar volume suatu pohon maka angka bentuknya dari pohon itu akan semakin besar.
Angka bentuk dari pohon yang dihitung berkisar antara nol koma sampai satu koma, tetapi didomonasi angka bentuknya nol koma hanya sedikit yang satu koma atau diatas satu. Angka bentuk yang diatas satu hanya ada sepuluh pohon berarti yang berada dibawah satu ada berkisar 53 pohon. Dari hasil didapat diketahui angka bentuk diatas satu sebanyak 16 pohon. Sebagian besar angka bentuk berada diantara 0.1 sampai dengan 0,2 hanya sedikit saja yang diatas 0,1 dan 0,2.
Dari hasil penentuan angka bentuk ini kita mengambil hasil pengukuran diameter dari praktikum sebelumnya yang menggunakan phiband dan data pengukuran tinggi dengan menggunakan clinimeter, dan data volume pohon diambil dari pengukuran dengan alat ukur phiband, dalam hal ini kita menggunakan data dari penggunaan alat alat ukur phiband dan clinometer karena karena alat ukur ini lebih akurat karena phiband sudah langsung dikalibrasikan ke π (3,14) sehingga kita langsung mendapat nilainya tanpa ada perhitungan dan perkalian. Sehingga dalam pengukuran jangka waktunya lebih cepat dan penggunaan clinometer yang lebih praktis.
Pada dasarnya jarang dijumpai angka bentuk sama dari pohon mulai dari pangkal sampai ujung. Pasti selalu berbeda-beda, makin besar diameter suatu pohon maka volumenya akan semakin besar dan sebaliknya juga. Bentuk batang juga tergantung pada perubahan diameter batang karena perubahan tinggi pengukuran, karena perbedaan itu bentuk batang berbeda-beda.











KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  1. Angka bentuk merupakan perbandingan antara volume batang dengan volume silindris yang memiliki tinggi dan panjang yang sama

  2. Angka bentuk dibedakan menjadi tiga yaitu angka bentuk mutlak, angka bentuk buatan dan angka bentuk normal

  3. Pada dasarnya angka bentuk suatu pohon tergantung pada diameter, volume dan tinggi pohon

  4. Jumlah angka bentuk semua pohon yang didapat adalah 89,986

  5. Rata-rata angka bentuk pohon yang didapat adalah 0,309

  6. Penentuan angka bentuk didasarkan pada volume batang mulai dari volume pangkal, ujung dan tengah

  7. Alat ukur yang digunakan dalam praktikum ini adalah phiband dan clinometer
Saran
Diharapkan keseriusan dan ketelitian dari praktikan dalam melakukan praktikum agar didapat hasil yang akurat.

















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1990. Inventarisasi Hutan. Dephut R.I. Bogor.
Avery dan Bukhart. 1983. Forest Measurenent. MC. ME. Graw Hill. London. Champman, H.N. 1949. Forest Meansurenent. Mc Graw. New York.
Herwiyono, E. 2000. Ilmu Ukur Kayu. IPB Press. Jakarta.
Husch, B. 1987. Perencanaan Inventarisasi Hutan. UI Press. Jakarta.
Simon, H. 1987. Manual Inventore Hutan. UI Press. Jakarta.
Simon, H. 2007. Metode Inventore Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Setyarso, A. 1987. Perencanaan Inventarisasi Hutan. UI Press. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar