Rabu, 31 Maret 2010

KAYU TERAS DAN KAYU GUBAL


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kayu gubal merupakan bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.
Kayu teras merupakan kayu yamg terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan hidup pada lingkaran kayu gbal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnyaberisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu, kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstrak, yang memberi keawetan kepada kayu tersebut, membuaat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
Pohon memiliki lingkaran tahunan. Lingkaran tahunan merupakan batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangan serangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis-jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropik, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.

Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menghitung persentasi kayu gubal dan kayu teras.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempatpenimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya. Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap dari pada kayu gubal karena adanya kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya. Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu teras secara fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsi untuk menunjang pohon secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya kandungan zar ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu, perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatu peningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya (Pandit, 1996).

METODOLOGI PERCOBAAN
Waktu dan Tempat Percobaan
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum “Persentase Kayu Gubal dan Kayu Teras” adalah di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan pada pukul 12.00 WIB sampai selesai Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.

Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan adalah:
Sampel kayu sebanyak 15 sampel

Adapun alat yang digunakan adalah:
Plastik transparansi sebagai tempat penggambaran penampang kayu
Kertas milimeter untuk menghitung luas kayu
Pulpen OHP untuk menggambar bentuk penampang kayu
Penggaris untuk menggaris
Kalkulator sebagai alat bantu menghitung

Prosedur Percobaan
Diamati penampang melintang pada tiap sampel (sisi atas dan sisi bawah)
Diletakkan plastik transparansi pada penampang melintang dan digambar bentuk penampang melintangnya
Dihitung luas penampang kayu secara keseluruhan dengan menggunakan kertas milimeter blok
Dihitung luas penampang kayu teras dengan kertas milimeter blok
Dihitung:
% kayu teras : Luas kayu teras x 100 %
Luas kayu keseluruhan
% kayu gubal : 100 % - % kayu teras




Tidak ada komentar:

Posting Komentar